Social Icons

Pages

Sabtu, 22 November 2014

JAWABAN UTS ASSEMBLER TI-5 / MALAM

I.
1. Register adalah sebagian memori dari mikroprosesor yang dapat diakses dengan kecepatan yang sangat tinggi.
Memory adalah perangkat yang berfungsi untuk menyimpan data dan mengolah data atau instruksi.
Interupt adalah suatu permintaan khusus pada microprocessor untuk melakukan sesuatu, jika terjadi interupsi maka computer akan menghentikan dahulu apa yang sedang dikerjakan dan melakukan apa yang diminta oleh yang menginterupsi.
8 General Purpose Register : AX, BX, CX, DX, SI, DI, BP dan SP 

 2. Gambar Arsitektur Komputer
 

  • CPU merupakan Komponen pengolah data berdasarkan instruksi yang diberikannya.
  • Memory ( Main Memory ) terdiri dari RAM dan ROM.
  • Input / Output Device, sebagai pengatur aliran data antara resource internal (CPU, memory) dengan device eksternal.
  • Sistem Interconnection, menghubungkan antara CPU, I/O dan Memory. 
3. OpCode adalah bagian dari perintah yang harus dikerjakan.
    Bahasa Assembly adalah sebuah program yang terdiri dari instruksi - instruksi yang menggantikan kode-kode biner dari bahasa mesin dengan mnemonic yang mudah diingat.
    Bahasa Mesin adalah seperangkat instruksi serta data yang dapat dieksekusi secara langsung oleh prosesor komputer.

4. a. 125 (D) = 1111101 (B)
      b. 47 (H) = 01000111 (B)
    c. 33 (O) = 011011 (B) 
      d. 0AAA (H) = 0000101010101010 (B) 
    e. 68 (D) = 1000100 (B) 

5. .model small
    .code
    Org 100h
    proses:
         mov ah,02h
         mov dl,'P'
         mov cx,7d
    ulang:
         int 21h
         inc dl
         loop ulang
    int 20h
    end proses

II.
.Model Small => memberi tahu assembler bentuk memory yang digunakan
.Code => menggunakan code segmennya di sini
Org 100h => menyediakan memori kosong 100h byte pada saat program dijalankan
Text: JMP Mulai => lompat ke Mulai
Tulis DB 'STMIK CIKARANG TEKNIK INFORMATIKA' => Define Byte
Mulai:
XOR BX,BX => BX:=0
MOV CX,33 => banyaknya pengulangan
Ulang:
MOV DL,Tulis[BX] => beri nilai DL dengan nilai BX ( DL:=BX)
MOV AH,02 => nilai service yang digunakan
INT 21h => cetak karakter
INC BX => nilai BX ditambah dengan 1
LOOP Ulang => loncat ke Ulang
INT 20h => kembali ke DOS
END Text => proses selesai

Output = STMIK CIKARANG TEKNIK INFORMATIKA
 

Minggu, 09 November 2014

E-Commerce B2C


Business to Customer (B2C)



Pengenalan B2C

Business to Customer (B2C) merupakan bagian dari e-commerce yang biasanya digunakan untuk bertransaksi atau melakukan aktivitas jual beli secara langsung. Misalnya untuk mengetahui jumlah barang yang ada di pasar, atau melakukan proses jual–beli barang. B2C merupakan salah satu model e- commerceyang muncul untuk membantu suatu perusahaan dan konsumen untuk dapat bertransaksi secara elektronik/digital dimana saja dan kapan saja dalam nilai nominal yang tidak besar.

Secara singkat, B2C dapat diartikan sebagai jenis perdagangan elektronik di mana ada sebuah perusahaan (business) yang melakukan penjualan langsung barang-barangnya kepada pembeli (consumer). Contoh perusahaan kelas dunia yang telah menerapkan B2C adalah Amazon.com. B2C menggunakan sistim yang jauh lebih rumit dibandingkan dengan B2B karena dalam pelaksanaannya, B2C berhubungan langsung dengan berjuta-juta pembeli yang melakukan berjuta-juta transaksi setiap harinya dengan biasanya hanya terdapat sedikit penjual.

Walaupun, pada artikel sebelumnya sempat dijelaskan bahwa Business to Business (B2B) mempunyai prospek ke depan yang lebih cerah dibandingkan B2C, kita tidak dapat begitu saja memandang sebelah mata B2C sebelum mengetahuinya lebih jauh.

B2C tidak terlalu membutuhkan akuntanbilitas yang baik dan hubungan yang formal dengan pelanggan dalam transaksinya. Hal ini tentu berbeda dengan B2B yang mensyaratkan hal-hal tersebut demi menjaga profesionalitas dengan perusahaan yang menjadi partner-nya. Selain itu, karakteristik yang paling menonjol dari B2C adalah kemampuannya untuk membuat sebuah direct relationship dengan konsumen tanpa campur tangan pihak perantara, seperti distributor.

Pertumbuhan Pasar B2C

Pada awal pertumbuhannya, perusahaan-perusahaan retailer yang telah ada (seperti departement store) belum memainkan peranan penting dalam pasar B2C. Website yang dibangun pada umumnya hanya berfungsi sebagai media publikasi dan tidak interaktif. Tujuan utamanya adalah untuk menarik perhatian pengunjung melalui website agar mendatangi toko di dunia nyata (physical store).

Sepanjang tahun 2001, diperkirakan terdapat sekitar 75 juta pengguna internet yang berpartisipasi dalam transaksi-transaksi di toko online (emarketer.com, Juli 2001). Menurut laporan eMarketer (Mei 2001), pendapatan dunia dari B2C pada tahun 2000 berkisar antara 53 hingga 238 miliar dolar dan meningkat pesat pada tahun 2004 menjadi antara 428 hingga 2134 miliar dolar. Saat ini pun, pasar B2C semakin berkembang. Perusahaan retailer banyak yang mengkombinasikan physical retail stores mereka dengan website (online presence).

Kesuksesan dari B2C pada dasarnya dikarenakan faktor penawaran barang kualitas tinggi dengan harga murah dan banyak pula dikarenakan pemberian layanan kepada konsumen yang cukup baik.

Produk di Pasar B2C

Lantas, produk-produk dengan karakteristik seperti apakah yang diperkirakan menghasilkan volume penjualan yang besar di pasar B2C? Berikut ini adalah beberapa karakteristiknya.

  1. Merek terkenal
  2. Barang-barang terdigitisasi, seperti e-book
  3. Harga terjangkau
  4. Barang-barang yang cukup sering dicari dalam keseharian (seperti sayur, obat)
  5. Barang yang tidak dapat ditemukan dengan mudah di toko-toko tradisional

Case Study

Amazon didirkan oleh Jeff Bezos dan istrinya di sebuah garasi rumah di Seattle pada tahun 1995. Detail perencanaan menjadi kata kunci bagi Bezos dalam setiap pertimbangan sebelum membuat keputusan mendirikan situs Amazon.com. Amazon semakin menggurita dalam berkiprah di Internet. Terbukti dengan penguasaan saham Amazon di bisnis kios obat online, balai lelang online, mainan anak, hewan peliharaan, dan lain sebagainya. Tak heran jika kini banyak orang ke Amazon.Com bukan hanya mencari sekadar buku saja. Dan jumlah pengaksesnya pun juga semakin banyak, bahkan lebih dari 12 juta. Situs ini menyediakan halaman personal berisi produk-produk yang relevan dengan produk-produk yang pernah dibeli kepada semua pelanggannya. Ini bisa dilakukan karena adanya teknologi canggih yang mengelola database pelanggan secara baik dan updated. .

Perusahaan yang didirikan oleh Jeff Bezos pada tahun 1994 dan dirilis secara online pada tahun 1995 ini punya cara tersendiri dalam menjalankan IMC. Public relations juga menjadi kunci utama dari kesuksesan Amazon.com. Situsnya memungkinkan setiap pengguna untuk bisa mem-posting review tentang produk-produk yang pernah mereka beli, sehingga tercipta sebuah database review yang menambah kredibilitas Amazon.com sendiri. Bila melihat 500 review positif untuk sebuah buku di Amazon.com, pelanggan akan lebih tertarik untuk membeli dan tahu mengapa Satu hal penting bagi Amazon.com adalah potensi dari seluruh pengguna yang datang ke suatu situs, berdiskusi tentang buku di sana, serta menaruh link ke situs Amazon.com di mana orang lain bisa langsung pergi ke sana. Bahkan, pengguna yang masuk ke sebuah blog atau portal belanja sekalipun, masih bisa menemukan link menuju ke situs tersebut. Isu yang lebih penting adalah seorang pengguna mungkin merasa bingung dan menganggap situs itu berhubungan dengan situs Amazon.com, dan sayangnya tidak banyak yang bisa dilakukan perusahaan untuk menangani hal tersebut. Tetapi, banyak pengguna internet cenderung bisa mengetahuinya sendiri nanti dengan sendirinya.

Amazon.com adalah contoh perusahaan yang mempunyai aspek sumber daya manusia yang baik. Salah seorang karyawannya pernah bersaksi bahwa sewaktu ia diterima bekerja di Amazon.com, biaya penerbangan untuk melakukan wawancara dan biaya akomodasinya diganti penuh oleh Amazon.com. Ia bahkan mendapat bantuan dan dukungan penuh juga untuk mendapatkan status permanent residence untuk tinggal dan bekerja disana. Memperlakukan karyawan dengan baik adalah termasuk dalam strategi marketing Amazon.com. Hal ini tercermin juga dalam perlakuannya kepada para pelanggan, mulai dari menyediakan segala informasi yang diperlukan sebelum melakukan pembelian sampai pengiriman dan pembayaran.

Amazon.com dapat mengukur hasil atau kesuksesannya dengan beberapa cara. Sebagai pemain di pasar online, kebanyakan pelanggan bisa sampai ke situs mereka entah lewat search engine, portal belanja, blog, atau sebelumnya pernah masuk ke Amazon.com. Dengan demikian, Amazon.com bisa memanfaatkan banyak tools untuk web untuk mendeteksi pengunjung situs mereka. Dari sini bisa diketahui dari mana mereka bisa sampai ke Amazon.com, apakah mereka pernah melakukan Dengan semakin mudahnya mendistribusikan konten akibat bertumbuhnya teknologi digital dan internet, para marketer dituntut untuk bisa menyampaikan pesan perusahaan sebaik mungkin kepada audiens yang seluas mungkin, tetapi harus relevan bagi masing-masing pelanggan. Seiring semakin banyaknya metode untuk bisa menyebarkan konten, para marketer harus lebih fokus untuk bisa menciptakan pesan secara konsisten yang sesuai dengan sumbernya, dan dapat ditangkap dengan baik oleh para pelanggan tanpa mengubah artinya. Amazon.com bisa menjadi contoh perusahaan yang baik dalam penerapan IMC.

Dengan semakin mudahnya mendistribusikan konten akibat bertumbuhnya teknologi digital dan internet, para marketer dituntut untuk bisa menyampaikan pesan perusahaan sebaik mungkin kepada audiens yang seluas mungkin, tetapi harus relevan bagi masing-masing pelanggan. Seiring semakin banyaknya metode untuk bisa menyebarkan konten, para marketer harus lebih fokus untuk bisa menciptakan pesan secara konsisten yang sesuai dengan sumbernya, dan dapat ditangkap dengan baik oleh para pelanggan tanpa mengubah artinya. Amazon.com bisa menjadi contoh perusahaan yang baik dalam penerapan IMC. Amazon.com adalah bentuk perusahaan masa depan. Mereka memanfaatkan teknologi internet untuk membangun customer database dan berkomunikasi dengan para pelanggannya. Dalam survei American Customer Satisfaction Index (ACSI), perusahaan ini selalu mendapatkan skor jauh di atas rata-rata perusahaan lainnya. Mereka dapat memanfaatkan teknologi untuk berkomunikasi kepada individu-individu dengan sangat efektif.

Pelanggan puas karena mendapatkan informasi yang dibutuhkan dan sesuai dengan harapannya. Mengapa demikian? Mereka mengerti apa yang menjadi kebutuhan pelanggan dari perilaku transaksi di masa lalu. Amazon.com dapat melacak buku-buku apa saja yang dibeli setiap pelanggan, kapan dibeli dan berapa banyak pelanggan telah membeli dalam satu tahun.

Dalam sebuah situs (http://www.computerweekly.com/news/2240043999/Amazon-proves-B2C-can-turn-in-a-profit) menyebutkan bahwa pendapatan Amazon pada kuartar ke-empat tahu n 2001 mencapai $5M, Amazon mengatakan bahwa pengukurang anggaran serta harga buku yang murah membantu merekan dalam mencapai keuntungan. Charles Abrams, seorang analist mengatakan bahwa pergerakan Amazon mencapai keuntungan adalah karena penggunaan e-commerce secara umum. Dalam kondisi perekonomian yang lemah, Amazon.com dapat mencapai peningkatan penjualan sebesar 15%. Amazon.com penuliskan bahwa nilai penjualannya mencapai $1.12B pada kuartal keempat tahun 2001, diabndingkan jika pada tahun sebelumnya yang mencapai $972M. “Ada ungkapan yang mengatakan jika Amazon gagal dalam usahanya mencapai profit, berarti seluruh penjualan melalui internet akan gagal.” Hal ini menandakan bahwa Amazon merupakan ujung tombak serta patokan untuk mencapai keuntungan yang besar.



Perusahaan B2C

Sekarang ini sudah banyak perusahaan yang mulai menerapkan strategi B2C diantaranya adalah perusahaan besar seperti ebay.com dan amazon.com. Kedua perusahaan ini sudah banyak dikenal dikalangan pengguna internet. Selain tempat jual beli produk disana juga bisa melakukan promosi sendiri terhadap produk yang akan jual.

Salah satu Perusahaan yang menggunakan strategi B2C yaitu perusahaan asuransi seperti Manulife Indonesia. Perusahaan asuransi ini, menyediakan berbagai fasilitas didalam situsnya diantaranya sejarah perusahaan, sistem pemasaran, cara pembayaran, dan jenis produk dan layanan yang diberikan.

1.           Sejarah perusahaan

Manulife Indonesia adalah perusahaan yang bergerak di bidang asuransi jiwa, program kesejahteraan karyawan ( employee benefits ), dan reksa dana yang mulai beroperasi di Indonesia pada tahun 1985. Sebagai anak perusahaan Manulife Financial Corporation yang berpusat di Toronto, Kanada, Manulife Indonesia dikenal memiliki kondisi keuangan yang kuat dan komitmen pelayanan yang prima untuk seluruh nasabahnya.

Berkualitas dan meraih hasil maksimal merupakan komitmen Manulife Indonesia dalam menjalankan bisnisnya. Prestasi besar yang menjadi ciri Manulife Indonesia dalam memelihara kepercayaan para nasabahnya adalah mampu menyelesaikan klaim secara jujur dan benar serta mampu mengatasi segala tantangan. Manulife Indonesia tumbuh dan berkembang bersama masyarakat Indonesia, dan kini telah melayani lebih dari 1.000.000 nasabah yang tersebar di seluruh Indonesia.

Dengan dukungan sekitar 5.000 karyawan dan agen profesional, Manulife Indonesia siap melayani dan membantu Anda melalui hampir 100 divisi pemasaran yang tersebar di lebih dari 20 kota besar di Indonesia. Dewan Direksi Manulife Indonesia saat ini terdiri dari :

David Beynon , Presiden Direktur

Adi Purnomo , Vice President Director & Senior Executive Vice President

Nelly Husnayati . Executive Vice President & Chief Agency Officer

 Di masa mendatang, Manulife Indonesia bertekad menjadi pemimpin dalam industri asuransi jiwa, employee benefits , dan reksa dana di Indonesia, dengan menyediakan produk-produk yang inovatif dan kompetitif, standar pelayanan yang prima, komitmen jangka panjang di Indonesia serta kekuatan finansial yang solid.

2.           Sistem pemasaran (Market Place Position)

Web bearalamat www.manulife-indonesia.com merupakan bentuk partisipasi on-line dari perusahaan asuransi Manulife Indonesia. Ditinjau dari posisi marketplace, situs ini menunjukkan bahwa Manulife Indonesia merupakan jenis perusahaan B2C (Business to Customer) yang concern dalam bidang jasa.



Produk yang ditawarkan berupa asuransi jiwa, employee benfits, danwealth managementLayanan ini ditujukan untuk para end customer, dalam hal ini para pemegang polis, berupa individu dan perusahaan. Karena Manulife Indonesia mengklaimkan diri untuk memberi layanan personal yang eksklusif, maka proses pembelian yang dianut pun berupa lowvolume-highvalue.

Sebagai sebuah perusahaan B2C, Manulife Indonesia telah menerapkan konsep e-Commerce dalam web-nya. Perusahaan asuransi ini menyediakan fasilitas bagi pihak eksternal (dalam hal ini para pemegang polis asuransi) untuk berinteraksi tanpa batas dengan perusahaan lewat dunia maya.


3. Sistem pembayaran (Revenue Model)

Dalam usahanya untuk membangkitkan income, web yang dibuat Manulife Indonesia tak hanya mendeskripsikan informasi seputar perusahaan saja. Perusahaan ini juga menyediakan online service yang makin memudahkan customer untuk berinteraksi dengan perusahaan. Fasilitas tersebut berupa layanan pembayaran premi asuransi secara online melalui AutoDebet BCA.

Demi menjaring komunitas online, Manulife Indonesia menyediakan email khusus yang berperan sebagai customer service serta bulletin elektronik. Sarana ini dibangun demi mengetahui voice of customer. Konsumen diperkenankan menyampaikan saran, kritik, atau pertanyaan seputar Manulife melalui media ini. Tak hanya itu, dalam web-nya, konsumen juga dapat berpartisipasi dalam kegiatan sosial yang dihelat Manulife Indonesia dengan meregistrasikan diri secara online.

4.  Produk dan layanan

Produk dan layanan yang ditawarkan Manulife Indonesia berupa asuransi jiwa, employee benfits, dan wealth management.







&&== SEKIAN DAN TERIMA KASIH ==&&
 
Blogger Templates